Select Portal Media : Ozenk Articles | Opnet Services | Exctech Blog | Islamic Studies | Space Theater | Master Wayang |
Mahdi & Orientalis | Mengkajikan

Ikutlah Mengkaji Beberapa Artikel Yang terkumpul

Kami akan Menghumpulkan beragam artikel sebagai bahan materi pembahasan. Dengan Semangat Pluralisme yang berpondasi pada Pancasila Dan Tut Wuri Handayani, Berdasar pada Kitab Suci Dan Hadist, dan Berpegang teguh pada Kaidah Agama Kelak mendorong dan memotivasi Para pembaca yang lainnya. Informasi, Kritik dan Saran silahkan Kirim Ke : kajian@gmail.com

User Login

On Minggu, 04 Maret 2012 0 komentar

Einsten

Einsten, ilmuwan dan ahli matematik besar dan tersohor Eropa, dalam buku (mafhum nisbiyat) konsep relatifitas, mengatakan: Berbagai bangsa dari ras dan dari warna kulit apapun, dapat dan wajib hidup di bawah satu panjikekuasaan, hidup dalam kesetaraan dan perdamaian.
Einsten, dalam rangka menjelaskan urgensitas dan nilai sebuah pemerintahan tunggal di atas dunia untuk mengatur kehidupan manusia, secara blak-blakan mengatakan: pemerintahan-pemerintahan yang beraneka ragam sengaja atau tidak, nanti dan pasti akan mengarah kepada kehancuran umat manusia.
Dikatakan, bahwa Einsten sepanjang hidupnya merupakan sosok tulen pembela konsep pemerintahan tunggal di dunia, dan dalam rangka membuka mata dan telinga umat manusia ia menggunakan berbagai cara yang diantaranya melalui popularitas diri yang dimilikinya.
Menurutnya, manusia harus memilih satu dari dua hal; pertama, memilih pemerintahan tunggal yang dengan control dari dunia internasional mendirikan energi atom. Atau memilih yang kedua yaitu, membiarkan beragam pemerintahan dan kekuasan yang ada sekarang tetap berkembang, tapi nantinya pasti akan berakhir kepada kehancuran umat manusia.


Bertrant Rossel

Bertrant Rossel, filsuf kenamaan dari negeri Inggris, sama seperti Einsten, membela mati-matian terwujudnya pemerintahan tunggal di atas dunia. Ia berkeyakinan bahwa tidak tewujudnya hal ini akan berakibat fatal yaitu kehancuran umat manusia sendiri. Lebih lanjut dia mengatakan: sekarang ini tidak begitu bermasalah dan berisiko  jika pemerintahan tunggal dunia (adidaya) didirikan. Karena kemungkinan terjadinya perang yang menelan kerugian lebih dari sebelumnya, maka tiada jalan lain selain kita terima terbentuknya pemerintahan tunggal di jagad raya, atau kita harus menjalani lagi “hukum rimba” dan merelakan bagsa dan umat manusia lenyap dan hancur.
Rossel saat menjelaskan sistem pemerintahan federal menyinggung juga pemerintahan tunggal dunia dengan mengatakan: pemerintahan federal yang kecil semacam ini akan lebih memuluskan terwujudnya pemerintahan tunggal dunia, yang pada saat ini mustahil dapat terlaksana.

Dia berkeyakinan bahwa untuk mewujudkan dan menciptakan pemerintahan tunggal tersebut, pertama-tama dari tataran pemikiran manusia sudah harus dipersiapkan dan dijauhkan dari pengaruh promosi nasionalme. Ia menulis, promosi nasionalis harus dianggap sebagai sebuah kejahatan dan menyalahi undang-undang serta hendaknya di sekolah-sekolah tidak didoktrinkan untuk membenci bangsa-bangsa dan negara yang lain.

0 komentar:

Posting Komentar