Select Portal Media : Ozenk Articles | Opnet Services | Exctech Blog | Islamic Studies | Space Theater | Master Wayang |
Makil Imam Al Mahdi | Mengkajikan

Ikutlah Mengkaji Beberapa Artikel Yang terkumpul

Kami akan Menghumpulkan beragam artikel sebagai bahan materi pembahasan. Dengan Semangat Pluralisme yang berpondasi pada Pancasila Dan Tut Wuri Handayani, Berdasar pada Kitab Suci Dan Hadist, dan Berpegang teguh pada Kaidah Agama Kelak mendorong dan memotivasi Para pembaca yang lainnya. Informasi, Kritik dan Saran silahkan Kirim Ke : kajian@gmail.com

User Login

On Minggu, 04 Maret 2012 0 komentar

Tujuan Utama Dari Niyabah

Niyabah penunjukan wakil setelah Imam Zaman as–pada gaib sugro- memiliki dua tujuan pokok:
Pertama: mempersiapkan seluruh masyrakat untuk menghadapi gaib kubro dan secara bertahap membiasakan manusia akan kehidupan tersembunyi Imam yang lama serta mengingatkan manusia akan masalah gaibah ini. Jika Imam secara langsung dan tanpa adanya mukadimah lenyap dan gaib, hal ini akan menyebabkan pengingkaran masyarakat secara menyeluruh tentang Imam Mahdi as. Dengan demikian pengganti dan wakil Imam dalam priode gaibah sugro menjalankan tugas untuk menyiapkan manusia menghadapi gaibah kubro.
Kedua: mengkoordinir dan memimpin para pecinta Imam as dan menjaga maslahat social kaum syi’ah, mereka mengisi kekosongan Imam as di tengah-tengah mayarakat syi’ah, Imam as pun dengan prantara wakil-wakil khusus tersebut mampu memimpin masyarakat dan menebus berbagai kekurangan yang ditimbulkan akibat ketidakhadiran beliau as. Dan yang lebih penting lagi menjaga eksistensi dan kepentingan kaum syi’ah dari kesirnaan akibat ulah para musuh Ahlulbait.

Tugas-tugas Dan Aktifitas Para Wakil Khusus Imam as

Tugas dan kehidupan para wakil khusus ini, tidak dapat dipisahkan satu sama lain, kehiupan mereka sarat aktifitas dan tugas yang diemban mereka dari Imam as, barangsiapa membaca dan mengkaji kehidupan para wakil ini, niscaya dia akan memahami betapa besar ketulusan dan kegigihan mereka dalam berbagai bidang kehidupan yang mereka geluti; politik, social, budaya, ilmiyah dan bidang-bidang yang lain.
Berikut ini, tugas dan aktifitas yang dilakukan oleh seluruh wakil tanpa terkecuali;
  1. Merahasiakan nama dan tempat Imam Mahdi as berada, serta melenyapkan keraguan tentang beliau as

Dari hadis-hadis yang telah dinukil dari wakil-wakil khusus dan tawqi’ yang muncul dari Imam as
  1. Menjaga persatuan  kalangan syi’ah.
  2. Menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam berbagai bidang; fiqh, aqidah dan masalah ilmiyah yang lain.
  3. Melawan para Naib (penganti) gadungan.
  4. Memungut dan mendistribusikan harta dan kekayaan yang berhubungan dengan Imam Zaman as.
  5. Mengkoordinasi para wakil yang tersebar di berbagai wilayah.




    Biografi Singkat Empat Wakil Khusus Imam Mahdi as


    1- Utsman Bin Sa’id ‘Amri

    Wakil khusus Imam Mahdi as yang pertama adalah Utsman Bin Sa’id ‘Amri. Kehidupan wakil pertama ini dimulai sejak priode Imam Hadi as, di mana saat itu usia Imam Hadi as tak lebih dari sebelas tahun. Sepeninggal Imam Hadi as, Utsman senantiasa setia dengan sumpah janjinya dan berkhidmat kepada Imam Hasan Askari as, dan sampai kesyahidan Imam Hasan as tiba, dia tetap setia dan dipercaya, sehingga pada akhirnya dia dilantik sebagai wakil khusus Imam Mahdi as.
    Tanggal dan hari kelahiran, kematian dan masa wakalah beliau tidak diketahui dengan sangat jelas; akan tetapi dengan melihat beberapa kontek dan bukti-bukti yang ada dapat dikatakan, bahwa masa  niyabah / wakalah beliau sekitar 5 tahun.
    Kondisi zamanlah yang berperan kenapa di zaman niyabah beliau, tak banyak para pengaku wakil Imam gadungan, bisa dibilang hanya dua orang yang mengakui hal tersebut, itupun dengan tidak terang-terangan. Wakil khusus Imam Mahdi as yang pertama ini, berupaya memahamkan masyarakat awam kalau Imam Hasan as meninggal dengan tanpa pengganti, dengan harapan Imam Mahdi as terselamatkan dari ancaman dinasti Abbasiyah, namun di sisi lain beliau berusaha untuk menetapkan keberadaan dan kehidupan Imam as kepada para syi’ah, serta berupaya semaksimal mungkin untuk menjustifikasi sebab-sebab kegaiban beliau as dengan dalil dan argument yang memuaskan. Perlu diketahui masa niyabah Utsman seiring dengan pemerintahan Mu’tamid.

    2- Muhammad bin Utsman ‘Amri

    Wakil kedua Imam adalah Muhammad bin Utsman ‘Amri, beliau adalah putra wakil pertama, beliau dari masa kanak-kanak bersama sang ayah, berkhidmat kepada Imam Hadi as, lalu kepada Imam Hasan Askari as dan akhirnya berkhidmat kepada Imam Mahdi as. Sepeninggal ayahnya beliau ditunjuk sebagai pengganti sang ayah untuk menjadi wakil Imam as, beliau mengemban tugas mulia ini sebagai wakil imam selama setengah abad –menurut mayoritas ulama- dalam segala bidang. Niyabah beliau ditegaskan dan dikuatkan oleh tiga orang Imam; Imam Hadi as, Imam Hasan askari as dan Imam Mahdi as sendiri. Mengingat masa waktu yang lama akhirnya pada masa wakalah beliau banyak sekali tawqi’ dan dukungan dan penegasan dari Imam as yang muncul dalam berbagai bidang.
    Pada zaman beliau, banyak muncul  pengaku dan pengklaim wakil-wakil palsu, sehingga bisa dibilang salah satu tugas pokok beliau adalah melawan wakil-wakil gadungan tersebut. Dengan  upaya yang tidak kenal lelah akhirnya beliau mampu menyelamatkan para syi’ah dari cengkraman dan bahaya mereka, serta dengan keluarnya tawqi’  dari Imam berupa laknat atas mereka, wakil kedua ini dapat membuat malu dan membongkar kepalsuan mereka sebagaimana beliau juga menetapkan kebenaran wakalah yang dipegang. Masa wakalah beliau semasa dengan pemerintahan Mu’tamid dan Mu’tadhid serta 10 tahun pemerintahan Muqtadir. Beliau wafat pada tahun 305 Hijriyah, di mana kematian beliau ini merupakan kematian yang sudah diramal dan diperkirakan sebelumnya.

    3- Abu Qasim Husain bin Ruh Nubakhti

    Wakil khusus Imam as yang ketiga adalah Husain bin Ruh Nubakhti. Berbeda dengan wakil-wakil yang lain, sebagian ahli sejarah hanya memusatkan analisa mereka pada sisi aktifitasb politis beliau, dan beberapa sanggahan yang dapat dilihat dari wakil-wakil yang lain tidak banyak kita saksikan dalam kehidupan beliau. Mengingat beliau masih dari keluarga Nubakhti, beliau mendapatkan posisi dan kesempatan yang baik di hadapan dinasti Abasiyah, beliau memanfaatkan kesempatan emas tersebut untuk menuntaskan problematika para pengikut ahlulbait. Sebelum Hamid bin Abas menduduki kursi kementrian, beliau mendapatkan kebebasan yang luar biasa; akan tetapi setelah Hamid menduduki kursinya pada tahun 306 hingga 311 hijriyah, akibat kebencian dan kecemburuan mentri ini kepada kaum syi’ah terpaksa aktifitas dan kebebasan beliau menjadi terbatasi dan terpaksa beliau hidup dengan sembunyi-sembunyi, pada masa ini beliau melantik Salmagani sebagai prantara antara beliau dan para syi’ah yang pada akhirnya Salmagani memanfaatkan keberadaan Husain bin Ruh di persembunyiaanya dengan mengklaim diri sebagai wakil Imam Mahdi as. Setelah tersingkirnya Hamid dari kursi kementrian pada tahun 311, dan digantikan oleh Siwum ibn Furat beliau mendapatkan posisi dan kesempatannya kembali, akan tetapi setelah dia tersingkir pada tahun 312 dan terbunuhnya dia beserta anaknya, Husain bin Ruh ditawan oleh Muqtadir sampai tahun 317 h, pada tahun itu beliau dibebaskan dan melanjutkan aktifitasnya kembali.
    Husain Bin Ruh selama menjadi wakil, sezaman dengan Muqtadir dan sedikit merasakan pemerintahan Radhi. Masa niyabah beliau sekitar 21 tahun lamanya. Akhirnya beliau  meninggal pada tahun 326 h.

    4- Abu Hasan Ali bin Muhammad Samari

    Wakil khusus Imam Mahdi as yang keempat adalah Ali bin Muhammad Samaribeliau dilantik oleh wakil ketiga Husain bin Ruh pada tahun 326 sebagai pengganti Imam. Beliau termasuk salah satu sahabat setia Imam Hasan Askari as. Satu minggu sebelum beliau meninggal, tiba sebuah tawqi’ dari ImamMahdi as yang memberitahukan bahwa masa gaibah sugro akan berakhir dan gaibah kubra akan segera dimulai. Masa niyabah beliau dari tahun 326 h hingga tahun 329 h.

0 komentar:

Posting Komentar